IKLAN

April 18, 2024

LOMBOK HIJAU NEWS

Independen Kritis dan Edukatif

Atasi Kekurangan Air Lahan di Kabupaten Lombok Utara, DKP3 KLU Serahkan Bantuan Program RJIT.

5 min read

Tanjung, KLU — Pengelolaan air dilakukan petani untuk memastikan lahannya bisa terus berproduksi. Pengelolaan air bisa dilakukan salah satunya dengan cara merehabilitasi jaringan irigasi. Sehingga air benar-benar dipastikan mengalir ke lahan pertanian. Pengaturannya pun tepat, terang Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian,Perkebunan dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Lombok Utara, Tresna Hadi, SPt, Selasa 17 Mei 2020, saat pembagian buku rekening kelompok di halaman Kantor DKP3 Kabupaten Lombok Utara.

Tresna Hadi, Spt, Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian, Perkebunan dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Lombok Utara.

Tresna Hadi menyebutkan, “kegiatan RJIT ini dikelola Kelompok Tani di masing masing kelompok di tiap Desa, di Kecamatan wilayah Kabupaten Lombok Utara, dalam acara Penyerahan secara simbolis buku rekening kepada 26 kelompok tani dan jumlah anggaran mencapai Rp. 2.621.000.000,- .

Penyerahan buku rekening secara simbolis kepada kelompok ini sebagai biaya perbaikan Jaringan Irigasi, Mbung Pertanian dll dengan jumlah anggaran berbeda.

Tresna Hadi menambahkan “Kegiatan RJIT dilakukan bukan hanya untuk memperbaiki atau membenahi saluran irigasi. Tetapi juga memaksimalkan fungsi saluran irigasi agar luas areal tanam bertambah, begitu juga indeks pertanaman dan produktivitas,” kata Tresnahadi, didepan Bupati Lombok Utara dan para undangan lainnya.

Dijelaskan oleh Kadis DKP3 KLU, kegiatan RJIT di daerah ini dilakukan karena kondisi saluran irigasi awalnya berupa saluran tanah. Kondisi ini membuat distribusi air ke lahan sawah kurang lancar dan sering kehilangan air akibat tanah yang poros.

“Kita perbaiki kondisi itu dengan RJIT. Dan agar fungsinya lebih maksimal, dan saluran irigasi ini kita dibuat permanen dengan menggunakan konstruksi pasangan batu dua sisi saluran,” tuturnya.

Masih ditempat yang sama, Kabid Sarana Prasarana (SP) DKP3 KLU berharap kepada Bupati terkait sarana transportasi (kendaraan sepeda motor) untuk Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang sangat minim.
“Kita sama sama tau kalau Petugas Penyuluh Lapangan – PPL ini 24 jam, sementara mereka butuh transportasi/kendaraan yang memadai dalam melaksanakan tugasnya” harap Mahzan Zohdi. Pihaknya sudah berkali kali mengajukan usulan pengadaan sarana transportasi, namun selalu ditolak, padahal sarana sepeda motor untuk PPL ini sangat penting dalam menunjang tugas mereka, tegasnya.

Bupati Lombok Utara, H Djohan Syamsu,SH, tidak bermaksud menapikan usulan yang di maksud oleh Kepala Bidang Sarana Prasarana (SP), Mahzan Zohdi,SP, tetapi menangani kondisi keuangan daerah yang drastis menurun hingga 400% APBD (anggaran pendapatan asli daerah), tegas Djohan.
APBD menurun sebagai dampak Covid – 19 dan yang sampai hari ini masih berlangsung. Tidak hanya itu, paska bencana Gempa Bumi 7.0 skr yang meluluhlantahkan daerah kita tahun 2018 juga berdampak pula, tegasnya.

“Meski demikian, lanjut Bupati Djohan, pihaknya akan mengalokasikan sarana transportasi yang masih banyak di OPD yang lain. Kendaraan sepeda motor yang ada di masing masing OPD dengan jumlahnya mencapai 700 akan di tarik dan sebagiannya akan di alokasikan untuk sarana penunjang yg ugas PPL yang ada di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian,Perikanan Kabupaten Lombok Utara, Tutupnya.

Selanjutnya Bupati Membagikan Rekening kepada perwakilan 26 kelompok di semua kecamatan di wilayah Kabupaten Lombok Utara. (@ng)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © Lombokhijaunews | Newsphere by AF themes.