IKLAN

March 29, 2024

LOMBOK HIJAU NEWS

Independen Kritis dan Edukatif

Berbekal Sekolah Lapang, Petani Tembakau di Harapkan Mulai Implementasikan Ilmunya

5 min read

Tanjung, Lombokhijaunews.com – Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupatrn Lombok Utara, Evy Winarni, SP, M.SI, berharap kepada peserta Sekolah Lapang (SLPHT) untuk mengimplementasikan pelajaran dan ilmu yang diperoleh dari narasumber yang telah melatih baik teori maupun peraktek di lapangan.

Sekolah Lapang Pengendalian Hama Tembakau SLPHT benar benar menjadi salah satu hal terpenting dalam tanaman yang identik disebut Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan serangan OPT tembakau didominasi oleh hama ulat grayak (Spodoptera litura) dan Tobbaco Mosaic Virus (TMV). Adapun hama dan penyakit lain yang menyerang tanaman tembakau di lahan tersebut diantaranya hama kutu daun, dan belalang, sedangkan penyakit yang menginfeksi tanaman tembakau penyakit bercak daun.
Gerakan pengendalian OPT merupakan upaya pengamanan produksi tanaman pangan dari serangan OPT. Pelaksanaan gerakan pengendalian OPT hendaknya mengutamakan penggunaan bahan pengendali hayati yang dilakukan secara massal dan dalam hamparan yang luas.
Jika petani kurang mengamati OPT, maka sudah barang tentu tidak bisa menangani dan akan berahir dengan merugi, sebab akan berdampak pada kualitas dan kuantitas.

“Ini yang penting menjadi perhatian kita saat bertani atau bercokol tanam”.
Oleh sebab itu dirinya (Evi -Red) selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian KLU Nselalu mengingatkan bawahannya untu lebih inten dan secara kontinew melakukan pembinaan baik melalui rapat kerja kelompok maupun pada acara seperti sekarang ini, ungkapnya.
Patut kita syukur bahwa kondisi daerah kita sudah empat kali refocusing dan negara kita sedang dilanda Covid 19, namun cukai dari tembakau cukup besar untuk daerah kita KLU, Oleh sebab itu diharapkan kepada petani untuk menanam tembakau lebih luas lagi di masa akan datang, dari sekarang pihak DKPP KLU sudah melaksanakan SLPHT dan Insya Allah akan di lanjutkan pada bulan September tahun ini 2021, kata Evy di depan 7 kelompok tani yang mengikuti pelatihan Kamis 26/8 yang dipusatkan di sekretariat Kampung Coklat Senada Gangga.

Pengendalian OPT tembakau di Kelompok Tani Makmur Tani Cidadali dengan menggunakan teknologi terbaru yaitu metabolit sekunder jamur Trichoderma sp. dan pestisida nabati ekstrak biji mimba. Pengendalian dengan teknologi terbaru ini tidak akan menimbulkan dampak yang merugikan seperti terjadinya pencemaran lingkungan dan sebagainya, karena pada umumnya bahan nabati tersebut cepat terurai menjadi bahan yang tidak berbahaya namun banyak manfaatnya terhadap tanaman tembakau.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan cukai hingga Juli 2021 telah mencapai Rp104,42 triliun.
“Cukai hasil tembakau sudah mencapai 58,27 persen dari targetnya Rp173,78 triliun, atau saat ini sudah mencapai Rp101,26 triliun”.

Adapun, jika dilihat berdasarkan jenisnya, kenaikan tertinggi terjadi pada rokok sigaret kretek tangan (SKT) sebesar 10,6 persen secara tahunan, kata Evy Winarni katanya dalam Media Briefing, Kamis (26/8/2021).(@ng)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © Lombokhijaunews | Newsphere by AF themes.