IKLAN

April 20, 2024

LOMBOK HIJAU NEWS

Independen Kritis dan Edukatif

Bupati Lombok Utara Buka Musrenbang

10 min read

Tanjung KLU, Lombokhijaunews.com-Bupati Lombok Utara, DJohan Syamsu, SH,  Resmi di buka, Musrenbang tahun ini fokus pada isu Perempuan, Anak, Lansia, dalam pembukaan Musrenbang  pada 16 Maret 2021 menyampaikan  bahwa aktualisasi prinsip berkeadilan, yang merupakan prinsip keseimbangan antara wilayah, sektor, pendapatan, gender dan usia dalam perencanaan pembangunan.
Musrenbang ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya menyelaraskan pendekatan perencanaan secara teknokratik, politik dan partisipatif, sebagaimana telah diatur dalam Undang Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan secara teknis terakhir dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 sebagai turunan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Pasca bencana yang melanda Lombok Utara dan sekitarnya, semua aspek terkena dampaknya dengan total kerugian mencapai 9 triliun lebih dan untuk mengembalikan kekondisi semula seperti keadaan sebelum bencana menbutuhkan anggaran 5 triliun lebih. Saat ini merupakan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi dengan sektor perumahan menjadi prioritas saat ini. Selanjutnya diterpa bencana non alam Pandemi Covid-19 yang melumpuhkan perkonomian secara global, sehingga sangat diharapkan kita bekerjasama bergotong-royong sehingga beban yang dirasa berat dapat menjadi ringan.

Perencanaan pembangunan dilakukan dengan mengedepankan metode partisipatif (Bottom Up) untuk menggali gagasan dengan membuka ruang yang seluas-luasnya bagi masyarakat baik perempuan maupun laki-laki untuk turut berpartisipasi. Tanpa partispasi aktif masyarakat tentu tujuan dan sasaran yang kita harapkan tidak dapat tercapai. Terlebih dalam penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan periode 2021-2026 ini dengan Visi Lombok Utara Bangkit Menuju Kabupaten Yang Inovatif, Sejahtera Dan Religius.

Inovasi sangat diperlukan sebagai upaya untuk percepatan penyelesaian permasalahan-permasalahan pembangunan, reformasi sistem kesehatan dan pemulihan ekonomi di Kabupaten Lombok Utara, karena tentu kita ketahui bersama bahwa kita masih tertinggal dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain di NTB apalagi pasca bencana ini.
Terlebih dalam menyiapkan masyarakat kita menghadapi persaingan regional, nasional dan global yang terus berkembang. Menghadapi tantangan dan peluang ini, tentu kita tidak dapat terpaku pada upaya yang biasa-biasa saja tetapi harus melakukan upaya yang ”Tidak Biasa” dengan mengoptimalkan kekuatan dan peluang yang kita miliki untuk mengatasi kelemahan dan tantangan yang kita hadapi.
Saya yakin lanjut DJohan, dengan dukungan seluruh komponen masyarakat, terutama kaum perempuan, anak, pemuda, pelajar, mahasiswa, karang taruna Lombok Utara dapat Bangkit Kembali.

Di setiap anak perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental, maupun sosial. Untuk itu, perlu dilakukan upaya perlindungan untuk mewujudkan kesejahteraan Anak dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya tanpa perlakuan diskriminatif.
Untuk di ketahui bahwa adalima (5) klaster untuk menjadi Kabupaten Layak Anak namun Kabupaten Lombok Utara baru melaksanakan satu klaster saja yaitu klaster perlindungan khusus yang mana dilakukan ketika telah terjadi kasus, sedangkan 4 klaster lainnya yg masuk dalam segmen pemenuhan hak anak belum dilaksanakan secara optimal.
Pandemi Covid-19 secara makro memberikan dampak berupa penurunan IPM, penurunan laju pertumbuhan ekonomi hingga posisi negatif (-7,44) pada tahun 2020, dan peningkatan jumlah pengangguran terbuka
Kita ketahui bahwa kualitas sumberdaya manusia Kabupaten Lombok Utara saat ini dalam posisi tertinggal. Aspek pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk perempuan lebih rendah dari rata-rata lama sekolah penduduk laki-laki, demikian pula kejadian buta huruf lebih banyak dialami oleh penduduk perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Kondisi merupakan warisan masa lalu ketika perempuan masih memiliki keterbatasan untuk mengenyam pendidikan. Alhamdulillah pada masa kini, partisipasi sekolah pada penduduk perempuan telah cukup setara dengan penduduk laki-laki.
Meskipun partisipasi pendidikan cukup setara di masa kini, namun kita menghadapi permasalahan antara lain tingginya putus sekolah siswa perempuan dijenjang pendidikan menengah karena pernikahan usia anak, ini dapat dilihat dari jumlah persalinan pada usia remaja.

Pada tahun 2020 telah terjadi persalinan di usia remaja (< 20 Tahun) sebanyak 612 kasus dan 30,56% terjadi di Kecamatan Bayan.
Pada aspek kesehatan, menariknya ternyata usia harapan hidup perempuan lebih tinggi dari penduduk laki-laki, untuk laki-laki angka harapan hidup pada tahun 2020 mencapai 65,23 tahun sedangkan untuk perempuan mencapai 69,06 tahun. Namun demikian, perempuan masih banyak yang mengalami Anemia sejak masa remaja, kemudian ketika hamil mengalami kurang energi dan gizi, dapat dibayangkan resiko yang dihadapi ibu ketika melahirkan dan kualitas dari generasi yang dilahirkan.
Kondisi tersebut tercermin pada masih tingginya bayi yang lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), pada tahun 2020 terjadi sebanyak 329 kasus dan tingginya balita dengan gizi kurang sebanyak 37,9% serta masih adanya balita yang mengalami stunting, pada tahun 2020 sebesar 33,8%
Kita juga mengetahui bahwa secara makro Angka Kemiskinan Kabupaten Lombok Utara masih sangat tinggi mencapai 26,99 % ditahun 2020, tentu saja permasalahan kemiskinan ini menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh kaum perempuan di Lombok Utara. Dimana capaian Kemiskinan dapat terjadi karena pendapatan yang rendah maupun pola pengeluaran dan konsumsi yang rendah.

Pemerintah daerah menyadari bahwa kualitas pelayanan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan belum memadai. Untuk itu peningkatan kualitas pelayanan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan menjadi salah satu prioritas untuk dibenahi termasuk memperkuat dan mengoptimalkan kelembagaan urusan Pemberdayaan Perempuan.
Dari sisi regulasi di tingkat Kabupaten, telah diterbitkan Peraturan Daerah tentang Pengarusutamaan Gender (PUG). Pada tahun 2020 Indek Pembangunan Gender Mengalami Peningkatan hanya 0,02 poin atau IPG tahun 2020 sebesar 85,44.

Para orang tua saya yang kini telah lanjut usia wajib kita layani sebaik mungkin sebagai amal bhakti kita kepada orang tua, kita memberikan pelayanan khusus dengan mempermudah dan mempercepat seluruh layanan bagi para lansia, apalagi para lansia terlantar yang tidak memiliki anak/keturunan atau keluarga yang merawat, maka pemerintah wajib ada disana. Begitu halnya dengan para penyandang disabilitas terus dipacu agar dapat produktif. Ditengah segala kekurangannya pasti ada kelebihannya yang patut untuk didukung untuk kelangsungan hidupnya.
Pemuda, pelajar dan mahasiswa merupakan jiwa-jiwa ”zaman now/kaum millenial” yang memiliki kekayaan ide (kreatif dan inovatif) dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Untuk itu mereka perlu dirangkul dan diberikan ruang berkreasi yang tentu saja dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar mereka tidak terjerumus kedalam perbuatan yang merusak masa depan mereka.

Pemerintah, NGO dan masyarakat kita khususnya para ibu memiliki peran yang sama dalam menempa mereka menjadi insan-insan kemajuan Lombok Utara,ungkapnya. ang/Lhn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © Lombokhijaunews | Newsphere by AF themes.