IKLAN

April 16, 2024

LOMBOK HIJAU NEWS

Independen Kritis dan Edukatif

Oknum Saudagar Kelabui Petugas PMK Saat Penutupan Pasar Hewan Tanjung – KLU.

4 min read

Tanjung, KLU — Sejak pemberlakuan pembatasan gerakan lalu lintas ternak sapi, kerbau, kambing dan babi diwilayah Kabupaten Lombok Utara sebagaimana surat yang di keluarkan oleh Dinas Ketahanan Pangan,Pertanian, Perkebunan dan Perikanan Tresnahdi, S.Pt, Nomor . 524/290/DKP3/V/2022 tertanggal 20 Mei 2022, maka hari ini Minggu 20/5 – 2022 menutup sementara pasar hewan yang ada di Dusun Bengkoang Desa Sokong Kecamatan Tanjung dan pasar ternak yang ada di Tampes Kecamatan Kayangan, terhitung 25 Mei s/d 15 Juni 2022.

Kaitannya dengan oknum saudagar nakal asal Mataram Lombok Barat yang mencoba kibuli petugas PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) saat masuk di wilayah Kabupaten Lombok Utara, menjadi perhatian pengunjung Pasar Hewan Tanjung, Minggu 20/5 – 2022.

Pasalnya oknum tersebut saat di periksa sapi bawaannya oleh petugas PMK Kabupaten Lombok Utara mengaku sapi miliknya dari Telok Kombal Desa Malaka Kecamatan Pamenang KLU. Padahal sejak dalam perjalanan dari Mataram, salah satu petugas PMK drh Gilang Kala Maulana sudah curiga, kalau sapi ternak yang di bawa oknom sudah pernah teransit di pasar hewan Selag Alas Mataram. Pelaku pun mengakui perbuatannya dan langsung di paksa kembali ke daerah asal di Mataram, kata Gilang pada media ini.

drh Gilang menambahkan kalau di Lombok Barat pemberlakuan PMK cukup ketat, dimana Pemda Lombok Barat melalui OPD terkait sudah mempasukitasi seluruh petugas IB (Insiminasi Buatan). Mereka di kumpulkan di suatu tempat dan seluruh alat Gan IB disita untuk sementara lantaran larangan sementara melayani IB selama pemberlakuan PMK

Demikian halnya Daging sapi selama PMK kurang di minati meski turun harga antara Rp 70 – 80, tuturnya.

Kepala UPTD Tanjung Aki Suharti,S. Pt menuturkan hingga hari ini jumlah sapi yang beredar di pasar hewan Tanjung dalam satu Minggu berkisar 600 ekor dan belum ada tertular PMK.

Menjawab pertanyaan wartawan media ini tentang adanya penyebab sapi mati di dusun Monggal Desa Genggelang Kecamatan Gangga, akibat terlilit tali bawaan dan bukan karena PMK.
Aki Suharti juga sekaligus menjawab berita Hoax di media sosial (FB) yang menyebarkan isu sapi mati di Dusun Monggal Desa Genggelang Kecamatan Gangga. Sapi mati di Monggal bukan penyebabnya karena PMK, melainkan karena terlilit tali saat di tambah di kebun pemilik.

Penyampaian Aki Suhardi dibenarkan oleh Kabid Peternakan, drh Sarudi. Ia menambahkan pihaknya sudah datangi pemiliknya bersama bawahannya, Sopian,S.pt.

Meski demikian, drh Sarudi berharap kepada seluruh peternak tetap mematuhi aturan PMK sampai pemerintah mengatakan bebas PMK, ungkapnya (@ng)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © Lombokhijaunews | Newsphere by AF themes.