Perbedaan Pendidikan Pondok Pesantren dengan Sekolah Umum.
6 min read
Tanjung, KLU — Pesantren lebih berfokus kepada pendidikan pondok pesantren sudah Tak asing lagi di kalangan masyarakat khususnya ummat Muslim. Istilah pesantren adalah lembaga pendidikan yang lebih menitikberatkan kepada pendidikan agama. Maka dari itu, kebanyakan orangtua ingin memasukkan anaknya ke pesantren. Para orangtua berharap anaknya akan menjadi orang baik jika dimasukkan ke pesantren.
Walaupun pesantren merupakan lembaga pendidikan, tapi tetap saja berbeda dengan sekolah pada umumnya. Tidak hanya tentang pengajaran agama saja, pesantren juga memiliki beberapa perbedaan dengan sekolah umum. Lalu apa sajakah perbedaannya? Berikut adalah perbedaan antara pesantren dengan sekolah umum.
Perbedaan mendasar antara pesantren dengan sekolah umum terletak pada kurikulum pendidikannya. Sekolah umum menggunakan kurikulum dari pemerintah. Sedangkan untuk pesantren selain menggunakan kurikulum dari pemerintah, pesantren juga menggunakan kurikulum sendiri yang lebih berfokus kepada pendidikan agama. Malahan untuk pesantren tradisional tidak menggunakan kurikulum seperti sekolah umum.
Kegiatan belajar pesantren lebih padat dibandingkan sekolah umum. Kegiatan belajar pesantren bisa berlangsung sehari semalam. Berbeda dengan sekolah umum yang hanya berlangsung dari pagi hingga sore saja. Selain itu santri juga akan diawasi selama 24 jam. Hal ini membuat para orangtua santri tidak khawatir lagi karena anak-anaknya akan berada dalam pengawasan yang baik.
Santri ditanamkan pendidikan akhlak lebih dalam. Baik sekolah umum atau pesantren akan mengajarkan muridnya tentang pendidikan akhlak. Tapi yang membedakan di sini ialah pesantren tidak hanya mengajarkan santri akhlak sesuai norma kesopanan saja. Para santri juga diajarkan akhlak yang sesuai dengan pedoman Islam. Lalu penanaman akhlak ini diaplikasikan oleh santri pada kehidupan sehari-harinya.
Siswa sekolah umum pastinya akan tinggal di rumahnya masing-masing. Tetapi berbeda dengan santri di pesantren. Para santri akan tinggal di asmara yang sudah disediakan oleh pihak pesantren. Kalaupun ingin pulang, santri akan dibolehkan pulang di waktu-waktu tertentu saja. Misalnya saja saat liburan semester.
Santri diajarkan untuk memiliki sifat mandiri dan disiplin. Seperti yang sudah disebutkan di atas, santri akan tinggal di asrama. Tentunya mereka akan jauh dari orangtua. Dengan begitu para santri dituntut agar selalu mandiri dan disiplin. Berbeda dengan siswa sekolah umum yang memiliki sifat mandiri dan disiplin yang tidak setinggi santri pesantren.
Itulah perbedaan antara pesantren dengan sekolah umum. Memang sekolah umum juga mengajarkan pendidikan agama. Tapi tidak terlalu fokus dibandingkan pesantren. Selain itu santri pesantren memiliki sifat mandiri dan disiplin karena mereka tinggal jauh dengan orangtua dibandingkan siswa sekolah umum.
Penulis mengamati hal ini di salah satu pondok pesantren “Al Istiqomah” Dusun Kapu Desa Samaguna Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, yang secara kebetulan sering menjenguk santri (anak saya sendiri, Salman Al Farizi, yang sedang bersekolah di ponpes “Al Istiqomah” Dusun Kapu Desa Jenggala. Menurutnya, sejak awal masuk sekolah di Tsanawiah kelas 1 (stara SMP) ia banyak diajarkan tentang ilmu Agama Islam dan Akhlak disamping pelajaran umum, keterampilan dan menghafal Al Qur’an 1 juz di kelas 1. Saya selaku orang tuanya sangat terbantu dengan memasukkan anak sendiri di pondok, meski di awalnya harus sering menyempatkan diri utuk menjenguknya. Dalam waktu sekitar tujuh bulan berjalan, Salman Alfarizi sudah mulai merasa nyaman, meski kegiatan belajar cukup padat. Dalam waktu tujuh bulan ini pula prilaku dan ke biasaan waktu bermain atau menyia-nyiakan waktu sudah tidak lagi. Alhamdulillahhisyukur. Demikian pula dengan permintaan sesuatu yang berlebihan, kecuali sebatas kebutuhan sekolah dan belanja secukupnya.
Terlihat jelas perbedaan siswa pondok dengan siswa yang bersekolah di pendidikan umum. Jadi bagaimana menurut anda..? (@ng)